Singapura, 20 Mei 2014 – Selama tiga hari pameran foto karya arsitek dan fotografer Indonesia Gamal Hendro dan Rini Martadi pada 16 hingga 18 Mei 2014, ars86care foundation menjalin dukungan penuh untuk perbaikan fasilitas pendidikan untuk anak-anak yang kurang beruntung sekaligus membangun kesadaran pentingnya melanjutkan tongkat estafet pendidikan peduli lingkungan kepada anak-anak tersebut.
“ Saya sangat bersyukur dengan hasil dari acara perdana kami di Singapura. Kegiatan ini merupakan acara privat pertama kami, dimana hasilnya diluar dugaan kami dukungan penuh dari teman-teman dan pemerhati Indonesia untuk program kami,” tutur Ria Sitohang, salah satu pendiri ars86care foundation.
Pameran foto jurnalistik, bertema “Giving Back to Our Community, Transforming our Legacy”, menunjukan kejujuran dan sekaligus kekuatan imej dari kondisi kehidupan anak Indonesia yang kurang beruntung di desa dimana ars86care foundation berkarya untuk perbaikan fasilitas pendidikan anak usia dini. Karya fotografi Hendro dan Martadi berbicara dengan sendirinya, melankolik, dan sekalian penuh pengharapan.
Lebih dari 500 orang, termasuk anak-anak, meramaikan acara yang diselenggarakan selama tiga hari, banyak diantaranya tergabung dalam Diaspora Indonesia di Singapura atau klien dan staf Credit Suisse, sponsor utama acara ini.
Hari pertama pameran foto ini diselenggarakan di Credit Suisse Wealth Institute pada tanggal 16 Mei dimana secara resmi dibuka oleh Ibu Ferial Hadi, istri duta besar RI di Singapura. Acara malam ini diisi oleh pembicara kelas berat Bernard Fung (Director and Head of Family Office Services and Philanthropy Advisory – Asia Pacific, Credit Suisse), Nadya Hutagalung and Desmond Koh (Eco-Activist and Advocate for Sustainable Living, Green Kampong, Let Elephants Be Elephants Collective), Dr. Johanes Widodo (Associate Professor at National University of Singapore, Adjunct Professor at Yonsei University) and Nadine Zamira Sjarief (Green-Activist, Miss Earth Indonesia 2009), yang bertukar pengalaman di bidang filantropi, berkampanye soal gaya hidup peduli lingkungan, dan menciptakan lingkungan yang sustain untuk anak-anak sebagai generasi penerus.
Pameran foto ini berlanjut di dua hari berikutnya untuk keluarga bertempat di Blue Bali on Cluny, dimana anak-anak dibaurkan dalam skenario permainan tradisional anak-anak Indonesia, pada saat orangtuanya berkeliling melihat pameran foto.
Acara ini berlangsung dengan dukungan dari Credit Suisse, Ibu Anita Tanjung dan yayasan Chairul Tanjung , Allied Pickfords, Element Art Space, Blue Bali Restaurant, dan lebih dari tigapuluh orang volunteers.
Karya fotografi ““Giving Back to Our Community, Transforming our Legacy”saat ini masih di display pada Element Art Space, Raffles Hotel Arcade #02-13 hingga Minggu 8 Juni.
Acara ini, harapan kami, memberi sesuatu untuk semua. Mendapatkan banyak anugrah tinggal di Singapura, sebagai komunitas Indonesia di Singapura, kita memiliki tanggungjawab untuk memberi kembali kepada komunitas di Indonesia dan mengajarkan nilai-nilai yang baik untuk generasi berikutnya. ars86care foundation, menuangkannya dalam bentuk membangun ruang pendidikan yang sustain untuk anak sebagai model gaya hidup peduli lingkungan yang dapat diterapkan anak-anak, “ kesimpulan Ria. [ES]
Ars86care foundation atau Yayasan Arsitek86 Peduli dimulai dari sekumpulan arsitek Indonesia yang peduli terhadap lingkungan dan ingin memperbaiki kualitas lingkungan untuk diwariskan kepada anak-anak. Ars86care adalah yayasan untuk anak, pendidikan, dan lingkungan yang teregistrasi dengan tiga program utamanya, termasuk Space to build, Words to Share, dan Value to Do. Membawa misi promosi dan menciptakan Ruang yang Ramah Anak dengan kualitas yang baik, ars86care komit untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk anak, masa depan bangsa Indonesia. Lebih jauh lagi, ars86care saat ini sudah bekerjasama dengan lebih dari 1,000 volunteer dari berbagai bidang ilmu sejak legalitas yayasan disahkan di 2007.