Languages

‹‹ Kembali ke Arsip
04 Apr 16

Paguyuban Sebagai Bentuk Respons Positif Komunitas

Indonesian

Keterlibatan elemen masyarakat untuk berperan-serta dalam pembangunan dan pengembangan wilayahnya sendiri tentu tidak lahir begitu saja, tanpa adanya kesadaran akan kebutuhan. Setiap elemen masyarakat memiliki perannya masing-masing untuk tujuan peningkatan kemampuan sosial, ekonomi serta lingkungannya (alami maupun terbangun). Dalam proses ini, dibutuhkan pendekatan dua arah, yi. "bottom up", dimana masyarakat yang berperan sebagai partner,  serta "top down", dimana otoritas sebagai koordinator dan fasilitator yang menyediakan kesempatan, sehingga terbentuk kerjasama yang solid.

 

Di banyak daerah di Indonesia,  saat ini sudah terbentuk forum-forum diskusi di dalam masyarakat, Musrenbang adalah salah satunya. Musrenbang, atau singkatan dari Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan merupakan forum dimana elemen masyarakat memiliki kesempatan berperan serta dalam perencanaan dan pembangunan daerahnya masing-masing, baik dalam skala kelurahan hingga pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Tujuan dari forum-forum semacam ini adalah membangun dan memperkuat pembentukan masyarakat yang mandiri, berdaya dan lentur (baik secara pribadi maupun kelompok).

 

ars86care foundation mulai bekerjasama dengan masyarakat di Kecamatan Mranggen - Kabupaten Demak pada tahun 2010 melalui penyelenggaraan beberapa kegiatan; di antaranya Lomba Mewarnai yang diikuti oleh -/+ 750 anak Taman Kanak-kanak, Workshop Guru SD, serta Kegiatan Pengenalan Materi Ramah Lingkungan bagi siswa SD.  Dua tahun kemudian, kegiatan renovasi sekolah taman kanak-kanak melalui program Space To Build dimulai dengan pembangunan TK RA Kartini yang berlokasi di Desa Tamansari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak; dilanjutkan dengan pembangunan sekolah TK berikutnya hingga sejumlah 11 sekolah di Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.

 

Taman Kanak-kanak sudah terbangun, respons positif masyarakat juga semakin nyata dengan munculnya inisiatif para kepala TK dan guru membentuk Paguyuban Mitra ars86care. Anggota paguyuban ini adalah kepala TK dan guru, serta lokal partner pada area Semarang Timur dimana ars86care foundation berkegiatan sejak 2010. Paguyuban ini terbentuk sebagai respons akan kebutuhan komunitas sekolah TK ramah anak yang menjadi mitra ars86care foundation, utamanya dalam hal pembentukan jejaring sosial, saling berkomunikasi dan berbagi informasi satu sama lain.

 

 

Dengan terbentuknya paguyuban ini, artinya tingkat kebutuhan untuk peningkatan kapabilitas komunitas sangat tinggi, dan komunitas sekolah menjadi masyarakat yang mandiri serta mampu memotivasi dirinya mengambil peran sebagai "Agent of Change" di lingkungannya. Kemampuan komunitas berdaya melalui paguyuban diharapkan bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang ada di dekatnya, dan mampu menularkan semangat perubahan mencapai hasil yang lebih baik di masa datang.

 

Hal ini terbukti dengan terselenggaranya kegiatan 3-hari Peningkatan Kapasitas Guru TK dan Workshop Pengolahan Bahan Daur Ulang yang dilaksanakan dalam 3 periode (pada Oktober 2015 dan Maret 2016 yang dibagi 2 periode sesuai lokasi), diikuti bukan saja oleh komunitas sekolah anggota mitra ars86care foundation, namun juga Kepala Sekolah dari Sekolah TK lainnya sejumlah 98 orang dari kecamatan Mranggen, 34 orang dari kecamatan Karangawen dan 37 orang dari kecamatan Guntur di Kabupaten Demak; serta 36 orang dari kecamatan Tegowanu dan 46 orang dari kecamatan Gubug di Kabupaten Grobogan.

 

DR

04 Apr 2016