‹‹ Kembali ke Arsip
10 Dec 13

TK Menur Semi, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, didanai oleh para sahabat Anak Indonesia, dan dikembangkan oleh Ars86care

Indonesian

TK Menur Semi sebelum intervensi pengembangan fisik, saat hujan air menembus atap, saat angin kencang beberapa penutup atap terbang. Sekolah ditutup saat hujan dan angin kencang. Anak-anak diharuskan pulang. Guru dan orangtua murid merasa kuatir kalau-kalau membahayakan anak-anak. Sebelum renovasi, toilet berlokasi di di bagian belakang bangunan. Toilet gelap dan berbau. Anak-anak takut untuk buang air sendiri. Tempat bermain anak bisa dikatakan tidak ada. Kabar baiknya, semua yang disebut ini berubah, ketika ars86care melakukan intervensi pengembangan fisik.

    

Berlokasi di kecamatan Mranggen, sekitar satu jam dari kota Semarang di Jawa Tengah, TK Menur Semi merupakan satu dari target renovasi sekolah ars86care di tahun 2013, dibawah program Space to Build. Keseluruhan program memakan waktu 20 bulan mengcover seluruh fase program mencakup assessment, design and build, dan monitor evaluasi. Dengan konsep Sekolah Ramah Anak, ars86care bervisi mengikutsertakan anak sebagai “pemangkukepentingan” utama dalam seluruh proses pengembangan fisik sekolah. Partisipasi anak dalam proses awal dimulai dari anak diminta menggambarkan sekolah yang ada dalam imajinasinya. Pada akhir tahap design & build, terdapat voluntary event yang merupakan media pertemuan antara donatur dengan penerima donasi, anak-anak dilibatkan untuk mendekorasi sekolahnya dengan membuat cap tangan berwarna warni pada dinding sekolah. Selama proses konstruksi, anak-anak (usia 0-18 tahun) tidak diperbolehkan untuk bekerja sebagai buruh bangunan. Pada tahap monitor dan evaluasi yang dilakukan dua kali (6 bulan dan 12 bulan sesudah serah terima), anak-anak pun dimintai pendapatnya mengenai pemahaman terhadap fasilitas yang ada di sekolah barunya dalam bentuk focus group discussion.      

 

Penggunaan sumber daya alami secara optimal dengan desain bangunan seperti ventilasi silang untuk menciptakan ruang yang nyaman, cukupnya jumlah jendela kaca untuk maximalnya jumlah cahaya matahari yang masuk, lebih dari 50% ruang terbuka yang ditanami rumput tanpa perkerasan. Singkatnya, prinsip arsitektur hijau diterapkan pada desain dan konstruksi bangunan. Sekolah yang dibangun mencakup ruang bermain, dua kelas, satu ruang guru dan kepala sekolah, fasilitas penunjang termasuk toilet yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, ruang cuci tangan, dan dapur mini. Pemilahan sampah juga disiapkan dengan menempatkan tempat sampah terpilah (organik dan anorganik) untuk pembelajaran. Sebagian sudut dari ruang terbuka ditanami tanaman sayur dan obat, untuk media anak belajar mencintai tanaman dan memeliharanya. 

 

Sesudah intervensi pengembangan fisik bangunan, TK Menur Semi member tempat yang lebih aman dan nyaman untuk anak-anak belajar dan bermain. Dibangun di atas lahan milik desa, setelah serah terima sekolah, jumlah peserta didik menjadi lebih dari dua kali lipat. Terima kasih untuk donator TK Menur Semi (beberapa individu yang kami sebut sebagai sahabat anak Indonesia), yang membuat pengembangan fisik ini terlaksana. Pelibatan komunitas seperti kelompok PKK dan KarangTaruna disarankan untuk dapat memperpanjang penggunaan bangunan. Sehingga dalam jangka panjang, intervensi pengembangan fisik yang diselenggarakan ars86care dapat menjadi media edukasi anak-anak, pendidik, maupun komunitas dalam berperilaku, merawat, dan menjaga tempat tinggal kita maupun lingkungan sekitarnya.

10 Dec 2013